Sabtu, 23 Mei 2009

Dunia Kerja: Isi Ulang Semangat Anda!


Pada mulanya, mudah sekali menganut paham “lakukan sekarang,” pikiran untuk menghabiskan waktu untuk kepentingan pribadi, pada waktu itu, mungkin menjadi sebuah godaan stres. Tapi ini sebenarnya sangat penting. Makanya, isi ulang batere semangat Anda. Anda akan semakin produktif dalam pekerjaan. Keluarga, teman, dan rekan sekerja Anda akan melihat seseorang yang lebih bahagia dan lebih puas dalam diri Anda. Anda akan lebih punya energi, dan mungkin akan lebih banyak tertawa daripada sekarang.

Daftar berikut ini akan menimbulkan ide bagaimana mengisi ulang diri semangat Anda ketika Anda punya waktu dua jam, sehari, seminggu, atau di tengah-tengah aktivitas sehari-hari Anda. Anda simak!

Dua jam:
Cari sebuah tempat yang indah dekat tempat tinggal atau kantor dimana Anda dapat pergi untuk menjadi diri sendiri. Duduk, membaca, berpikir, dan tarik napas dalam-dalam.

Beri tantangan pada otot dan pikiran Anda. Tidakkah menyenangkan ketika memukul karung pasir? Atau bagaimana dengan mencoba sebuah kelas Spinning dimana Anda membayangkan berkendara melewati padang rerumputan atau sepanjang garis pantai yang indah?

Rencanakan sebuah perjalanan fantasi. Pilih tujuan impian Anda, penerbangan yang Anda inginkan, dan gambarkan sebuah rencana perjalanan. Bisa jadi fantasi tersebut menjadi kenyataan suatu hari nanti.

Lakukan sesuatu yang dapat Anda mulai dan selesaikan – dengan hasil yang memuaskan dalam waktu dua jam.

Buat tempat spesial di kantor Anda. Cobalah untuk tidak memikirkan pekerjaan kantor di tempat spesial Anda di kantor. Otak Anda harus memahami bahwa ini merupakan saat-saat sejenak jauh dari pekerjaan.

Sehari:
Rasakan indahnya berkelana. Bersepedalah hingga Anda merasa ingin belok kiri dan lalu lakukanlah. Terus lakukan ini hingga Anda berada di suatu tempat yang baru.

Membolos dan nontonlah di bioskop tengah hari. Tontonlah film yang mengeksploitasi wanita, menangislah ketika menonton film Perancis, atau berdebar-debarlah ketika menonton film petualangan.

Non-aktifkan HP Anda. Betul, 24 jam tanpa bunyi dering yang sudah Anda kenal itu. Manfaatkan waktu “luang” Anda yang baru untuk berendam lama-lama, regangkan otot-otot Anda, atau duduk sajalah dan tarik napas.

Seminggu:
Liburkan diri dari berbagai macam berita. Ini takkan mudah Anda akan harus menghilangkan kebiasaan mendengarkan berita ketika pulang dan mengambil koran di pagi hari dalam perjalanan ke kantor, atau mengunjungi situs berita favorit Anda pagi-pagi.

Lakukan perawatan kecantikan setiap hari. Manjakan diri dengan pergi ke spa setempat untuk melakukan aktivitas ini atau ajak seseorang untuk ikut serta.

Jika tidak punya dana atau keinginan untuk pergi ke suatu tempat – cobalah untuk melakukan “perjalanan lokal.” Lakukan segala hal yang hal di kota Anda yang akan Anda lakukan jika Anda tidak tinggal di sana. Pergilah ke museum, cobalah restoran baru di kota, berkelilinglah sambil memandang langit, mengambil foto-foto.

Di sela-sela waktu kerja:
Tulis 3 aktifitas favorit yang dapat menyegarkan Anda kembali di sebuah kartu kecil. Simpan daftar tersebut di dompet untuk mengingatkan bahwa Anda tidak jauh dari kebahagiaan.

Menarilah seperti seorang wanita liar kapanpun Anda mau. Cari atau beli beberapa CD yang oke punya, singkirkan sebagian perabotan, dan biarkan diri Anda menari.

Atur ulang rak buku ketika Anda butuh lebih banyak inspirasi.
Nah, apakah Anda termasuk orang yang kini sedang loyo dalam bekerja. Ayo, isi ulang semangat Anda. Moga-moga tips di atas bermanfaat bagi. Ayo, semangat lagi dong! (GCM/SW)

Dunia Kerja: 3 Langkah Halau Kebosanan Kerja


Bosan kerja memang sering menghinggapi Anda yang sedang berkarir. Penyebabnya pun beragam. Mungkin saja pekerjaan tersebut sudah tidak lagi menantang dan menjadi suatu rutinitas yang begitu mudah dan cepat diselesaikan. Pernahkah Anda bertanya pada diri sendiri "Apa yang bisa Anda kerjakan selanjutnya?" Anda mulai merasa seperti 'tidak ada kerjaan', dan bertambah bodoh.

Sementara itu rekan kerja lainnya mengalami kelebihan beban pekerjaan dan pekerjaan mereka bukanlah bidang yang Anda kuasai. Kalau pun Anda menawarkan bantuan, rekan kerja Anda mungkin bingung untuk memberikannya.

Menghadapi situasi demikian, secara normal Anda tentu merasa 'tidak enak hati' dan tidak jarang timbul rasa bersalah, baik pada diri sendiri, rekan kerja, maupun pada perusahaan. Memang Anda bisa saja menyiasati hal ini dengan berpura-pura sibuk, tapi sampai kapan? Bagaimana kalau ketahuan lalu ditegur oleh atasan Anda, bukankah hal ini memalukan? Kalaupun atasan memang mengetahui hal ini tetapi tidak menegur, tetap saja hati nurani kita yang menegur. Jika atasan Anda tahu akan kondisi yang Anda hadapi bisa jadi atasan Anda tersebut memberikan pekerjaan lain yang mungkin bukan bidang yang Anda kuasai dan Anda tidak menyukai pekerjaan tersebut.

Lantas langkah apa yang harus Anda lakukan? Berikut Anda simak 3 langkah yang diperkenalkan e-psikologi:

Langkah positif
Jika Anda merasa sudah sangat nyaman bekerja di perusahaan yang sekarang ini, dan Anda merasa bahwa jika Anda harus pindah kerja berarti harus melalui proses adaptasi lagi, maka langkah terbaik adalah mengembangkan kemampuan diri Anda pada bidang lain sehingga dapat mengerjakan tugas yang diberikan atasan Anda.

Suka atau tidak, Anda pelajari saja semua pekerjaan yang diberikan oleh atasan Anda tersebut. Tentu saja semua itu harus dilakukan dengan pikiran positif bahwa Anda dapat memperkaya keahlian dan kemampuan Anda yang sudah ada, dan akan menjadi nilai tambah bagi diri Anda, jika suatu hari nanti Anda dipromosikan ke jabatan baru atau pada saat Anda melamar pekerjaan di tempat lain.

Jika memang Anda tidak diberikan tugas-tugas tambahan oleh atasan Anda, karena mungkin dia tidak tahu bahwa Anda sedang "tidak ada kerjaan" maka cobalah secara proaktif Anda datang kepada atasan Anda tersebut untuk menjelaskan keadaan yang sedang Anda alami dan cari jalan keluarnya bersama-sama.

Langkah netral
Jika ternyata tugas-tugas Anda memang sudah terselesaikan dengan baik dan Anda masih saja merasa bahwa Anda kurang beban ditambah lagi atasan Anda tidak tahu harus memberikan tugas apa lagi untuk Anda, maka demi menjaga agar Anda tetap mempunyai kegiatan kerja, maka Anda harus senantiasa memberikan bantuan pada rekan lain yang sedang kelebihan beban kerja. Meskipun bidang pekerjaan mereka tidak Anda kuasai, Anda bisa membantu sebagian dari pekerjaan mereka, misalnya administrasi pekerjaan tersebut.

Langkah ekstrim
Bila kedua alternatif di atas tetap tidak memuaskan Anda dan ditambah lagi bahwa Anda merasa mempertahankan pekerjaan yang ada sekarang sudah tidak banyak gunanya karena hanya akan membuat Anda merasa bertambah bodoh dan semakin bodoh, maka itu artinya Anda harus bersiap untuk keluar dan mulai mencari atau melamar pekerjaan diperusahaan lain. Langkah ini harus Anda tempuh sebelum kejenuhan tersebut membuat Anda menjadi stress dan kemudian mengalami depresi.

Bagaimana, apakah saat ini Anda sedang bosan dalam bekerja? Tips di atas dapat membantu Anda dan selamat mencoba! (GCM/SW)

Dunia Kerja: Bergaul di Lingkungan Kerja


Pergaulan di lingkungan kerja memang berbeda dengan pergaulan di luar lingkungan kerja. Pergaulan di luar kantor umumnya tidak bersifat formil. Karena anda tidak terikat dengan peraturan-peraturan dan prosedur baku. Sedangkan di kantor atau perusahaan, pergaulan lebih bersifat resmi. Apalagi di kantor ada tingkatan jabatan, mulai level terendah sampai level pimpinan.

Sehingga ada peraturan tak tertulis mengenai cara bergaul dengan masing-masing tingkatan. Tentu saja bergaul dengan bos berbeda bila dibanding bergaul dengan rekan sejawat. Begitu pula bergaul dengan bawahan. Terlebih di perusahaan yang sangat birokratis, seperti di pemerintahan, tata cara pergaulan menjadi sangat penting di banding pergaulan di lingkungan perusahaan yang lebih mementingkan kreativitas.

Tetapi nggak perlu bingung. Dimanapun anda berada, anda memang dituntut untuk pandai bergaul. Karena kepiawaian anda bergaul juga merupakan salah satu hal yang mendukung kesuksesan karir anda. Dalam hal ini di lingkungan kerja, anda tidak bisa bersikap sama rata terhadap semua orang. Cara anda menjalin hubungan dengan dengan setiap rekan di kantor sangat bergantung dari konsep diri anda di dalam lingkungan.

Tempatkan diri anda sesuai dengan posisi anda. Tentu saja terhadap bos anda harus memiliki sikap hormat dan respek. Tetapi bukan berarti anda tidak menghormati rekan selevel dengan anda. Karena pada intinya, kunci dalam pergaulan adalah saling menghormati dan menghargai. Sedangkan kepada level di bawah anda, anda juga tidak mesti minta dihormati. Jika anda bisa menghargai dan menghormati orang lain, apapun pangkat dan jabatannya, otomatis orangpun akan menaruh hormat pada anda.

Hanya saja anda bisa lebih santai jika bergaul dan bicara kepada rekan sejawat jika dibanding dengan bos. Terhadap bos atau orang-orang yang lebih tinggi tingkatannya dari anda, anda harus lebih menjaga tata krama dan kaidah yang berlaku, seperti cara bicara dan bertegur sapa. Sedangkan kepada bawahan, anda harus lebih menjaga wibawa tanpa kehilangan sikap familiar anda.

Semakin mampu anda menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja, maka semakin mudah pula anda memenuhi tuntutan pergaulan dalam level manapun. Anda akan lebih rileks dalam menjalin hubungan dengan orang-orang di lingkungan kantor anda. Tentu saja ini menguntungkan anda bukan? Selain anda tidak kesulitan bergaul, anda pun memiliki banyak teman. Sehingga anda tidak akan merasa asing di lingkungan kerja anda sendiri. Dampaknya anda akan lebih 'enjoy' bekerja dan lebih bersemangat merintis karir. (GCM/Astaga!)

 

Dunia Kerja: Asah Inner Beauty, Menebar Pesona


Coba perhatikan teman-teman di lingkungan kantor anda, siapa yang memiliki inner beauty? Emangnya gimana sih orang yang punya inner beauty itu? Mereka yang memiliki inner beauty, secara fisik mungkin biasa-biasa saja atau katakanlah nilainya cuma rata-rata, tapi ada pesona lain yang ia tebarkan. Sehingga penampilannya secara keseluruhan terlihat lebih menarik.

Memang tak dapat dipungkiri, pesona pada diri seseorang seringkali bersumber dari fisik. Artinya anda yang berwajah ganteng, cantik, bertubuh proporsional plus ditunjang pakaian dan penampilan yang keren, akan terlihat menarik. Tapi pesona lahir seperti ini akan luntur manakala tidak didukung oleh pesona dari dalam. Pesona dari dalam itu antara lain intelektual dan perilaku menyangkut etiket dan tata krama menghadapi orang lain. Pesona dari dalam inilah yang kerap disebut kharisma atau ‘inner beauty’.

Memang, inner beauty bukan monopoli kaum hawa aja. Coba aja anda lihat mereka cowok cewek yang penampilannya terlihat keren dan oke dari luar, nggak terlihat menarik lagi ketika otaknya ‘adem’ dan kelakuannya ‘nol’. Mungkin cukup sulit ya kalau anda harus menemukan orang yang menarik mulai dari fisik, intelektual dan perilakunya. Mungkin setelah berpikir keras, anda baru bisa menyebutkan satu atau dua nama rekan kantor anda.

Emang sih memoles daya tarik lahir jauh lebih mudah daripada daya tarik batin. Karena memoles daya tarik lahir bisa dilakukan secara instant dan asal mau ‘membayar’. Bagi cewek-cewek yang merasa penampilannya kurang oke, asal rajin ke salon, poles sana poles sini bisa berubah jadi ‘cling’. Begitu juga bagi yang cowok, asal mau ‘ngerawat’ body, misalnya rajin fitness hingga bodynya ‘berisi’ plus dibalut pakaian yang bagus, secara fisik ia akan tampil menarik.

Tapi ternyata menarik secara lahir saja tidaklah cukup untuk membuat anda tampil sebagai sosok yang mempesona. Dalam hal ini bukan berarti cuma mempesona lawan jenis, tapi mempesona setiap orang yang melihat dan berbicara dengan anda. Jika anda ingin tampil sebagai pribadi yang mempesona luar dalam dan lahir batin, anda membutuhkan waktu dan proses yang tidak sebentar. Tapi jangan cemas, pada dasarnya, semua orang berpotensi untuk memiliki ‘inner beauty’. Asal anda mau mengasahnya anda akan memiliki ‘inner beauty’ dan tampil sebagai sosok yang lebih mempesona.

Lalu, gimana cara ngasah inner beauty? Menurut para psikolog, pertama-tama yang harus anda lakukan adalah berpikir positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Berpikir positif diyakini dapat membuat wajah anda lebih bersinar karena apa yang ada di dalam hati dan pikiran anda, akan terpancar di wajah dan mata anda. Makanya jangan sekalipun menyesali kekurangan diri anda. Tapi lebih baik berpikir positif bahwa manusia memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dan hendaknya kelebihan yang ada dapat menutupi kekurangan pada diri anda.

Kemudian asahlah intelektual anda. Dengan wawasan dan pengetahuan yang luas, akan membuat anda memiliki nilai plus di mata rekan-rekan. So pasti anda pun akan terlihat lebih menarik. Selain itu jangan lupa untuk selalu mensyukuri nikmat apapun yang anda peroleh. Karena rasa syukur yang tulus membuat batin anda lebih tentram. Dan ini akan memberi pancaran tersendiri di wajah anda.

Rasa syukur juga membuat anda terhindar dari rasa iri dan dengki. Anda tidak akan merasa ‘keki’ dengan keberhasilan dan kebahagiaan orang lain. Sebaliknya anda akan turut merasa bahagia bila melihat orang lain bahagia. Dan biasakanlah untuk mengulurkan bantuan bagi orang yang membutuhkan. Tentu saja anda harus melakukannya dengan ikhlas.

Hal yang tak kalah penting adalah ‘senyum’. Karena dengan senyum dapat meluluhkan ketegangan jiwa anda. Percaya deh senyum yang tulus tanpa kesan ‘terpaksa’ akan membuat wajah anda lebih bersinar. Ya, pada intinya semua memang harus anda lakukan dengan 'tulus'. Karena apa? karena kesan yang tertangkap oleh kasat mata kadang menipu. Senyum, sikap, kata-kata, perilaku, perhatian, bantuan dan bahasa tubuh masih tergolong 'outer beauty'. Artinya semua hal yang baik tersebut kadang hanya di luar saja. Banyak orang yang melakukannya hanya untuk mencapai kepentingan pribadinya. Padahal di lubuk hatinya ia tidak sebaik di luar. Istilah ngetopnya cuma 'jaim' atau 'jaga image'.

Sedangkan 'inner beauty' mengandung pengertian yang lebih dalam, lebih dari sekedar senyum ramah dan bahasa yang santun. Di baliknya ada ketulusan yang sesungguhnya, tanpa sikap dibuat-buat dan nggak ada pamrih terselubung. Tapi ingat, tetap aja penampilan fisik harus anda perhatikan. Kalau perilaku anda baik, pengetahuan dan wawasan anda oke tapi kalau anda jarang mandi, badan loyo, dan pakaian acak-acakan sama aja bohong.

So, buruan deh asah 'inner beauty' anda, en siap-siap aja menjadi sosok yang mempesona di lingkungan kantor atau di lingkungan manapun anda berada. (GCM/Astaga!)

Dunia Kerja: Ciptakan Musuh Berkualitas di Kantor!



Tapi pada dasarnya siapapun manusia di dunia ini nggak ada yang suka punya musuh, kecuali mereka yang punya 'kelainan jiwa'. Musuh adalah mahluk yang harus dihindarkan sejauh-jauhnya. Karena apa enaknya sih punya musuh? Justru kalau bisa, dalam hidup ini adalah mencari teman atau sahabat sebanyak-banyaknya, biar hidup lebih aman dan damai.

Tapi anehnya walaupun harus dihindari, ternyata Anda juga perlu menciptakan musuh di lingkungan kerja. Lho kok? Tunggu dulu, musuh disini tentu saja bukan musuh dalam arti negatif. Dalam pekerjaan, Anda perlu menciptakan musuh untuk mencapai tujuan. Musuh disini artinya adalah seseorang yang dapat membangkitkan semangat atau gairah Anda dalam mencapai kesuksesan.

Misalnya selama ini prestasi Anda di kantor biasa-biasa saja, sementara si A punya prestasi yang oke banget, dalam hal ini Anda boleh menganggap si A sebagai musuh. Tentu saja bukan dengan maksud membenci pribadinya habis-habisan. Tetapi anggaplah si A musuh supaya Anda terpacu untuk mengalahkan prestasinya. Jadikan musuh itu sebagai motivasi untuk bekerja lebih baik lagi.

Tapi ingat, yang paling tepat Anda lakukan adalah menciptakan musuh yang berkualitas daripada menciptakan musuh yang sama sekali tidak penting. Tidak ada gunanya Anda memusuhi rekan kerja yang lebih keren penampilannya atau lebih bagus mobilnya. Memusuhi orang hanya karena penampilan fisiknya adalah sesuatu yang sia-sia. Anda tidak akan pernah mencapai prestasi yang lebih baik.

Dalam organisasi kerja dengan tingkat kompetitif yang tinggi, bermusuhan dengan orang-orang yang tidak berkualitas adalah suatu tindakan yang merugikan. Otak tidak akan berkembang, produktivitas pun terhambat. Pikirkan untuk mendapatkan musuh yang benar-benar berkualitas. So, mulai sekarang ciptakanlah musuh-musuh berkualitas di kantor yang dapat melecut semangat Anda mencapai prestasi. Anda setuju....? (GCM/Astaga!-tri)